Adwitya

Senja masih saja bersua
Masih bercerita tentang kita yang tak pernah lepas memandanginya 
dan angin juga mengisahkan sebuah kenangan klasik di antara kita 
Kau masih sama, aku pun juga.

Tak terasa, butiran-butiran air mata itu telah jatuh di ujung mata 
Setiap tetesannya mengisyaratkan rasa rindu yang tak pernah berkata 
Di atas dipan, aku masih memikirkanmu, memikirkan kita 
Kini tubuhku telah kaku tak rela melawan 

Aku berharap kau datang
Hanya satu yang kumau, 
Peluk aku. 
Tuangkan segenap rasa suka dukamu padaku
dan kita akan menyatu bersama

Di akhir cerita, 
Penderitaan ini hanya akan berkahir saat kau datang 
Sekali lagi, 
Hanya ada satu orang yang bisa menyembuhkan luka batinku 
yaitu, Kau. 


31 Januari 2020 

Komentar

Postingan Populer