Sang Tubuh
Maukah kau bercerita lagi padaku, menceritakan luka batinmu yang tak kunjung sembuh?
Aku ingin di sana bersamamu melihat malam ini yang terasa lebih dingin dari malam-malam sebelumnya
Awan, apa kau menyukai awan? Aku iri padanya, karena dia selalu bisa melihatmu.
Tapi, ak juga tak ingin menjadi awan, walau dia mampu melihatmu, namun dia tak mampu memelukmu.
Jangan pernah pergi, Sang Tubuh!
Aku membutuhkanmu selalu
Benar! Aku marah padamu, aku tak memedulikanmu.
Namun nyawaku rasanya terbakar melihatmu, melihat raut wajahmu yang kini belum bahagia
Bolehkah aku berbaring di sampingmu hanya untuk memeluk raga dan jiwamu yang sedang hilang?
Aku ingin menjadi yang pertama yang kau panggil saat kau jatuh
Sang Tubuh, apa kau pernah mendengar hatiku menjerit merindukanmu?
Jangan pergi, Sang Tubuh!
Maafkan aku yang selalu membuatmu lelah
Aku ingin mengingatkan bintang, agar ia bisa melindungimu setiap kali aku sedang tak bersamamu
Aku ingin mengingatkan alam semesta bahwa kau pantas dijaga.
Rasa ini lebih dari sekadar sayang dan cinta
Jika dulu kau menderita, sekarang rasanya sudah berada di Nirwana
Ya, Nirwana itu adalah aku
Kau aman, aku menyayangimu.
Kau hebat
Kau adalah manusia terhebat yang pernah kutahu
Walau gelap kau tak pernah berhenti menari tak menghiraukan aroma pedih,
Tak pernah lupa berbisik padaku bahwa perasaanmu juga seluas itu
Aku melihat itu di matamu,
Ukiran ambisi masa depan yang telah kau siapkan untukku
Sang Tubuh, tetaplah di sini sampai badai itu datang.
Karena aku yakin kita akan selamanya bersatu dan menetap pada bintang.
28 Desember 2020
Komentar
Posting Komentar